What the hell is wrong with Basic Microbiology exam???
Kebahagiaan dan kebaikan
hari senin itu tidak berhenti sampai di sini. Dilanjutkan dengan Panji yang
tiba – tiba menraktir saya makan di kantin langganan Dolphin (FPIK). Saya yang awalnya merana karena tak bawa uang
akhirnya bisa kenyang juga. Benar kata pepatah, kau tak akan lapar selama kau
punya teman (pepatah karangan sendiri,heheh).
Tapi ternyata aura –
aura busuk dari Mikdas mulai manghantui kebahagiaan hari senin ini. Dimulai dengan
belajar di perpus yang sedikitpun tak nyangkut di otak saya. Saya sudah menduga
kalau ini merupakan pertanda buruk saat ujian nanti. Ternyata hipotesis saya
sedikit banyak terbukti dengan dilanjutkannya kebusukan Mikdas saat ujian. Saat
itu merupakan puncak dari kebusukan hari iniyang tentu saja dengan mudah
menghapus memori indah yang sudah tecetak sejak pagi. Bagaimana tidak? Walaupun
posisi duduk sudah diatur, dengan Uchin (dewa mikrob) duduk di depan saya, saya
tetap tak bisa berkutik. Ini dikarenakan para pengawas (sebut saja Biksu Tong
dan Pengikutnya) mengawasi dengan keketatan tingkat dewa. Dan sang Biksu selalu
saja mendengar dan melihat gerak – gerik kami sekecil apapun. Dia bagaikan
punya telinga neraka dan mata sharingan Uchiha yang terus menerus beroperasi. So,
kerena tak mau mengambil banyak resiko saya terpaksa ‘bunuh diri’ dengan coba –
coba mengerjakan semua soal ujian sendiri. Padahal kemungkinan saya bisa
mengerjakan dan menjawab soal itu hanya sebesar mikroba, sangat sangat kecil. Jadi
dengan PDnya saya memaksa otak saya untuk bekerja beyond it’s limit. Dan apapun hasilnya nanti, saya benar – benar pasrah.
Ya Allah berikan kejutan terbaikMu pada hambaMu ini. Apapun itu saya terima
dengan ikhlas.
*maaf dan terima kasih
kepada orang – orang yang namanya saya cantumkan tanpa izin resmi*
*ditulis dengan aura
suram yang menggantung di sekitar penulis*
hahaha ... si pengawas berkepala mercusuar dan pengikut nya dari Timur ...
BalasHapus