VIP STATS

Minggu, 06 November 2011

ANALISIS DAN PENYEGARAN


Idul adha ya.. 
Meskipun tak seindah saat merayakan bersama keluarga tetapi saya senang karena ditemani dengan kawan – kawan seperjuangan yang 'beruntung' merayakan hari istimewa ini di tanah rantau jauh dari rumah.
Sempat meneteskan airmata saat menonton film Emak Naik Haji atau apalah itu judulnya (maaf saya lupa). Bagaimana tidak.. Saya merasa cita – cita saya yang saya anggap keren dan mulia ternyata bukan apa – apanya dengan cita – cita seorang anak yang ingin membahagiakan orang tuanya dengan apa saja yang ada di dirinya penglihatan mulai sedikit kabur karena air mata saat menulis ini,heh).
Tak ada rasa apa – apa, semacam sedih dan kesepian, bahkan setelah sholat idul adha selesai dan saya kembali ke kosan. Saya anggap ini memang sudah menjadi suatu kebiasaan yang harus dijalani mahasiswa perantauan seperti saya. Tak bisa berkumpul bersama keluarga saat hari raya idul adha karena hari libur tak lebih dari satu hari. Tetapi setelah menonton film itu, saya berpikir ulang tentang kekuatan dan ketegaran saya. Saya merasa ketegaran yang selama ini saya pertontonkan di hadapan orang lain hanyalah sebuah akting dan tameng bagi saya untuk bertahan hidup. Tapi nyatanya, jauh di dalam hati saya masih tersimpan ketakutan seorang anak dan ketakberdayaan seorang wanita yang dapat muncul kapan saja. Tak peduli seberapa kuat dinding yang saya bangun, perasaan itu selalu muncul saat saya sendiri. Makanya saya suka keramaian dan kumpul bersama orang lain agar saya tak sendiri dan perasaan semacam itu tak sering muncul. Itu hanya akan membuat saya lemah.
Cukup sampai di sini analisis perasaan saya.
REFRESHMENT 
Berikut adalah cerita saya dan teman - teman saya saat menghabiskan waktu liburan yang tak seberapa ini di tanah rantau bernama Bogor.
Kebosanan saya berakhir karena ada yang mengajak ke Kebun Raya Bogor. Jadilah jam 10.00 WIB kami (saya, emmy, uchin, farid, dan nindy yang disusul Capri) pergi ke sana. Beruntunglah diri kami, karena berkat Capri, kami dapat masuk dengan gratis. Kata dia, ada kenalannya yang bekerja di KRB (dahsyatnya jejaring social). 
Karena sudah terlalu lapar, kami  memutuskan untuk keluar setelah mengelilingi dan mengunjungi beberapa tempat (danau dan taman tanpa nama, singgah di masjid untuk sholat, rumah anggrek, dan jembatan gantung). Dari jalan – jalan ini banyak sekali misteri yang terkuak tentang teman – teman saya. Ada yang phobia ketinggian sehingga harus dipegangi saat menyeberang jembatan gantung. Ada yang terobsesi dengan bunga hingga kami harus menunggu lama karena dia ‘galau’ apakah harus membeli bunga anggrek atau tidak (walaupun endingnya dia jadi membeli), dan banyak misteri tak terungkap lainnya. 
Dilanjutkan perjalanan mencari tempat makan, yang dengan hebatnya memilih Food court BTM sebagai tujuan kuliner kami. Karena lelah yang sudah tak dapat ditahan lagi, setelah makan kami memutuskan untuk pulang dan mengistirahatkan tubuh kami untuk menyambut work-day yang bakal lebih berat. Kesimpulan dari perjalanan ini adalah uang kami habis hanya untuk makan. Benar – benar.
*setelah melakukan perenungan yang panjang di kamar mandi, saya memutuskan untuk membuat semi-fanfic bersambung. Jadi jika ada kesamaan nama, tempat, kejadian, dan waktu, mohon maklum. Namanya juga fanfic.. heh~*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar